The 2-Minute Rule for langit33

Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dari ucapan kalian dan apa yang kalian sembunyikan dalam diri kalian”

يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ

32“Ang sinumang kumikilala sa akin bilang Panginoon sa harap ng mga tao ay kikilalanin ko rin sa harap ng aking Amang nasa langit. 33Ngunit ang hindi kumikilala sa akin sa harap ng mga tao ay hindi ko rin kikilalanin sa harap ng aking Amang nasa langit.”

Your browser isn’t supported any more. Update it to get the ideal YouTube experience and our most recent capabilities. Learn more

ay hindi karapat-dapat sa akin. 39Ang taong naghahangad magligtas ng kanyang buhay ay mawawalan nito. Ngunit ang taong nagnanais mag-alay ng kanyang buhay alang-alang sa akin ay magkakaroon ng buhay na walang hanggan.”

Bagaimana mereka memilikinya sedangkan mereka tidak berkuasa memberikan manfaat kepada diri mereka dan menghindarkan madharrat dari diri mereka, tidak bisa menghidupkan dan tidak bisa mematikan serta tidak bisa membangkitkan?

We won't hook up with the server for this application or Web-site at this time. There may be a lot of traffic or perhaps a configuration error. Attempt once more later, or Make contact with the app or Site owner.

33-34. Allah menegaskan bahwa manusia dan jin tidak akan dapat menghindar dari pertanggung jawaban. Wahai golongan jin dan manusia! jika kamu sanggup menembus atau melintasi penjuru langit dan bumi untuk menghindari pertanggung jawaban dan balasan yang akan menimpamu, maka keluar dan tembuslah keduanya.

AbstrakAl-Qur’an dengan segala kata dan kalimat di dalamnya selalu melahirkan makna ganda. Sesuai dengan sudut pandang, pendekatan yang digunakan mufassir atau pembaca. Salah satu kata yang diulas adalah sulthan, karena kata tersebut mengandung variasi makna tergantung kepada sintaksis kalimat sebelum dan sesudah serta konteks yang menyertainya. Oleh karena itu, penelitian ini mengungkapkan makna kata sulthan dari ayat Q.S. Ar-Rahman (fifty five): 33. Adapun teori pendekatan yang digunakan adalah teori ma’na cum maghza yang dipelopori oleh Sahiron Syamsuddin selaku pemantik hermeneutika di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan metode analisis deskripsi-analisis serta sumber primer berupa penafsiran kata sulthan dari berbagai kitab tafsir dan juga al-Qur’an itu sendiri. Kemudian sumber sekunder berupa kajian-kajian yang terkait dengan tema pembahasan, baik berupa jurnal, buku, dan lain sebagainya. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, ayat ini dijadikan sumber rujukan tentang ilmu astronomi untuk menjelajahi alam semesta, karena di dalamnya mengungkapkan dipersilahkannya menembus langit dan bumi. Kedua, kata sulthan dalam surah Ar-Rahman ayat 33 mendeskripsikan tentang kekuatan dan kekuasaan Allah terhadap pengawasannya kepada manusia dan jin. Ketiga, secara mendalam al-Qur’an melalui surah Ar-Rahman ayat 33 ini sebagai bukti kekuasaan Allah Kata Kunci: Interpretasi; Ma’na-Cum-Maghza; QS. ar-Rahman: 33; Sulthan.

Allah memerintahkan Adam untuk mengabarkan kepada para malaikat tentang nama-nama yang telah disampaikan kepada mereka. Allah berfirman kepada para malaikat: “Bukankah Aku telah mengabarkan kepada kalian bahwa sesungguhnya Aku lebih mengetahui tentang sesuatu yang ghaib di langit dan bumi daripada langit33 mahjong kalian dan hal itu juga kalian saksikan.

Surat Al-Baqarah ayat 33: Allah kemudian memerintahkan menyebutkan nama-nama kepada malaikat yang mana malaikat tidak mengetahuinya serta untuk menampakan akan keutamaan dan kemuliaan Adam .

Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat: “Bukankah Aku telah mengatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui apa yang tersembunyi dari kalian di langit dan di bumi. Dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan sembunyikan.”

Namun bagaimana mungkin mereka bisa melakukan itu semua, sedangkan mereka sendiri sama sekali tidak mampu mendatangkan suatu kemanfaatan pun bagi dirinya, tidak memiliki kuasa untuk (menolak) kemudaratan dari dirinya, tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan. Pada hari itu, tidak ada yang berbicara seorangpun kecuali dengan seizin-Nya, dan tidak bisa mendengar kecuali hanya bisikan, dan pada waktu itu akan sama antara raja dengan rakyat, antara pimpinan dengan yang dipimpin dan antara yang kaya dengan yang miskin.

Ang katawan lang ninyo ang kaya nilang patayin, pero hindi ang inyong kaluluwa. Sa halip, matakot kayo sa Dios, na siyang might kakayahang puksain ang katawan at kaluluwa ninyo sa impyerno. 29Hindi baʼt napakamura ng halaga ng dalawang maya? Pero wala ni isa person sa kanila ang nahuhulog sa lupa nang hindi ayon sa kagustuhan ng inyong Ama. 30Mas lalo na kayo, maging ang bilang ng inyong mga buhok ay alam niya. 31Kaya huwag kayong matakot, dahil mas mahalaga kayo kaysa sa maraming maya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *